Anda tentu tahu kan tentang Negara Polandia ? ,ya negara yang terletak di kawasan Eropa Tengah ini memiliki kemiripan dengan negara kita Indonesia lho ! , jika kita lihat warna benderanya sama-sama terdiri dari warna Merah dan Putih hanya saja bendera Negara Polandia berwarna Putih diatas dan Merah dibawah,sedangkan Bendera Negara Indonesia sebaliknya.
Selain itu lambang negara kedua negara ini sama-sama berbentuk burung, hanya ada sedikit perbedaan bentuk seperti yang bisa kita lihaat dari gambar diatas.
Ternyata selain memiliki kemiripan dari bendera dan lambang negara,budaya dan bahasa Indonesia juga bisa ditemukan di Polandia,jadi disuatu Perguruan tinggi di Polandia ada Jurusan yang khusus mempelajari sastra Indonesia,berikut kutipan berita yang saya ambil dari Tribun News :
"Dua pekan lalu Tribun mengunjungi Kota Krakov dan Poznan. Dua kota ini terkenal sebagai kota pelajarnya Polandia. Saat berada di dua kota yang jaraknya berjauhan itu, Tribun banyak menemukan para pelajar terutama mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi. Ada yang menarik dari pengamatan selama berada di dua kota tersebut terutama ketika di Poznan. Di Poznan ternyata ada sebuah perguruan tinggi yang membuka jurusan Sastra Bahasa Indonesia. Tribun mengetahui ini setelah berbincang dengan salah seorang mahasiswi bernama Malta. Penasaran akan keberadaannya akhirnya kami memutuskan mencari perguruan tinggi tersebut. Sayangnya sesampai di lokasi ternyata kegiatan belajar mengajar sedang libur, dan pengelolanya sedang liburan juga di Belanda. Tidak putus asa dengan penelusuran tersebut, saat kembali ke Warsawa, Tribun akhirnya menanyakan keberadaan Perguruan Tinggi itu ke beberapa staf lokal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Polandia. Benar saja, ternyata di Poznan memang ada dibuka jurusan Sastra Indonesia. Dari keterangan staff KBRI, animo pelajar Polandia untuk menimba ilmu di Indonesia terbilang tinggi. Ini bisa dilihat dari banyaknya pelajar yang tertarik untuk belajar Bahasa Indonesia. Bahkan saat KBRI membuka pendaftaran beasiswa untuk program pertukaran pelajar ke Indonesia pesertanya sempat membludak. Biasanya program ini tidak melalui tes tapi setelah dilihat jumlahnya banyak, maka tes pun dilakukan. Ada sekitar 40-an pelajar yang saat ini akan jadi calon pelajar di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Kebalikannya, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Polandia ternyata masih minim. Selama berada di Polandia Tribun menemui tidak lebih dari 10 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Negeri Lech Walesa ini. Dua pekan lalu Tribun mengunjungi Kota Krakov dan Poznan. Dua kota ini terkenal sebagai kota pelajarnya Polandia. Saat berada di dua kota yang jaraknya berjauhan itu, Tribun banyak menemukan para pelajar terutama mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi. Ada yang menarik dari pengamatan selama berada di dua kota tersebut terutama ketika di Poznan. Di Poznan ternyata ada sebuah perguruan tinggi yang membuka jurusan Sastra Bahasa Indonesia. Tribun mengetahui ini setelah berbincang dengan salah seorang mahasiswi bernama Malta. Penasaran akan keberadaannya akhirnya kami memutuskan mencari perguruan tinggi tersebut. Sayangnya sesampai di lokasi ternyata kegiatan belajar mengajar sedang libur, dan pengelolanya sedang liburan juga di Belanda. Tidak putus asa dengan penelusuran tersebut, saat kembali ke Warsawa, Tribun akhirnya menanyakan keberadaan Perguruan Tinggi itu ke beberapa staf lokal Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Polandia. Benar saja, ternyata di Poznan memang ada dibuka jurusan Sastra Indonesia. Dari keterangan staff KBRI, animo pelajar Polandia untuk menimba ilmu di Indonesia terbilang tinggi. Ini bisa dilihat dari banyaknya pelajar yang tertarik untuk belajar Bahasa Indonesia. Bahkan saat KBRI membuka pendaftaran beasiswa untuk program pertukaran pelajar ke Indonesia pesertanya sempat membludak. Biasanya program ini tidak melalui tes tapi setelah dilihat jumlahnya banyak, maka tes pun dilakukan. Ada sekitar 40-an pelajar yang saat ini akan jadi calon pelajar di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. Kebalikannya, jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Polandia ternyata masih minim. Selama berada di Polandia Tribun menemui tidak lebih dari 10 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Negeri Lech Walesa ini."
Dan ini berita lainnya tentang Bahasa Indonesia di Polandia :
Laporan Wartawan Tribun, Husein Sanusi dari Polandia
BANGKAPOS.COM – Sebagai bangsa Indonesia Anda tentu bangga jika ada orang asing yang mau mengenal budaya, apalagi sampai mau belajar bahasa Indonesia. Ini bisa ditemukan di Polandia, meski jumlahnya tidak banyak namun ada beberapa warga Polandia yang mau belajar bahasa Indonesia.
Kamis (14/6/2012) kemarin saya menyempatkan diri jalan-jalan ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Polandia di Jalan Estonska, Warsawa, Polandia. Kebetulan di salah satu ruangan kantor KBRI ada sekumpulan pelajar yang sedang asyik belajar bahasa Indonesia.
Saya pun akhirnya ikut nimbrung bersama mereka, mendengarkan sang instruktur bahasa Kun Musta'in mengajari 14 siswanya mengucapkan beberapa kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia.
Dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, Mustain membimbing anak asuhnya cara berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Setelah kursus selesai, saya lalu mewawancarai salah seorang peserta kursus bernama Magetha. Usianya baru 22 tahun, mahasiswi jurusan Linguistik Universitas Warsawa dengan konsentrasi ilmu perkembangan bahasa atau filologi.
Magetha mengaku sengaja mempelajari bahasa Indonesia karena dia berencana akan melanjutkan kuliah di Indonesia. "Saya belum menentukan Universitas mana yang akan saya tempati nanti, tapi sekarang saya harus bersiap mempelajari bahasa Indonesia," katanya.
Magetha mengaku sudah tiga bulan belajar bahasa Indonesia di KBRI Polandia. Menurut pengalamannya, bahasa Indonesia sangat mudah karena tidak banyak aturan waktu atau tenses yang harus dipelajari.
"Yang saya ketahui bahasa Indonesia cuma punya empat tenses. Ini sangat simpel dan hampir mirip dengan bahasa Polandia yang punya tiga tenses saja. Soal pengucapan kata-kata memang agak sulit, tapi tak sesulit pengucapan bahasa Jerman yang sangat berat diucapkan," katanya.
Mustain menjelaskan bahwa setiap pekannya ada dua kelas yang harus diajari kursus bahasa Indonesia. Kelas pertama berjumlah 14 orang dan kelas kedua berjumlah 16 orang.
Wah, saya ikutan bangga jadinya, ternyata bahasa Indonesia juga diminati orang Polandia. Jika orang asing saja mau belajar bahasa kita, mudah-mudahan warga negara Indonesia tidak melupakan bahasanya dengan bergaya kebarat-baratan.(*)
Editor : suhendri
0 komentar:
Posting Komentar